Durasi : 100 menit
Genre : Dark Fantasy Horror Thriller
Rating : 4,7/10 (IMBD per Agustus 2017)
44% (rottentomatoes.com per Agustus 2017)
Genre : Dark Fantasy Horror Thriller
Rating : 4,7/10 (IMBD per Agustus 2017)
44% (rottentomatoes.com per Agustus 2017)
Sinopsis
Light Turner, seorang pelajar biasa yang menemukan sebuah buku bernama death note yang memiliki kekuatan untuk membunuh seseorang cukup dengan menuliskan nama aslinya dan membayangkan wajah orang tersebut. Dengan buku tersebut, Light dan partner-nya, Mia menjadi Kira sang "Dewa/Tuhan" yang mampu membersihkan dunia dari kejahatan dengan membunuh para penjahat.Review
"What happens when you give the ultimate power to a teenager"
Film ini diadaptasi dari manga (serial komik) Jepang berjudul sama oleh Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata dan sebelumnya telah diadapatasi menjadi beberapa film Jepang berjudul sama. Aku belum baca manga maupun menonton anime series-nya tapi udah nonton (hampir) semua film Jepang-nya kecuali yang Death Note : Light Up the New World (2016) karena pemainnya sudah berbeda dan kelihatannya cuma mengekor film-film Death Note sebelumnya.
Demi nonton film ini, sebelumnya aku nonton film pertama Death Note yang versi Jepang tahun 2006. Setelah 11 tahun, rasanya ya kok biasa aja malah kesellll sama Kira/Light Yagami (diperankan oleh Tatsuya Fujiwara) bisa sebegitu gila dan lebih iblis dari iblis ya. Dan karakter favoritku, L (diperankan oleh Kenichi Matsuyama) cuma muncul sedikit padahal itu yang dinanti hehehe~
Death Note (2017) ini versi Amerika yang ditayangkan Netflix, jangan berharap ceritanya sama persis/mirip dengan versi Jepang tahun 2006 karena film ini hanya mengambil sedikit konsep utama dan mengembangkan ceritanya sendiri, yang sayangnya jadi aneh, terlalu ribet, terasa seperti film remaja ala-ala Amerika yang didalamnya diselipkan death note. Menurutku ceritanya diolah terlalu rumit tapi maksa dan berlebihan, dengan adanya 2 orang Kira (Light Turner dan Mia Sutton) yang bahkan tidak bisa sejalan/bekerja sama dan L yang jadi terasa kurang penting. Karakter-karakternya terlalu dipaksakan, tidak memikat, terlebih karakter L terasa begitu aneh seperti sok misterius tapi terlalu banyak bicara dan beraksi sampe ilfeel ngeliatnya, beda banget dengan L versi tahun 2006. Karakter Ryuk (Malaikat pencabut nyawa) juga terasa aneh dan berbeda (dibandingkan yang di film 2006), kurang berperan dalam film ini.
Banyak hal yang dirubah maupun diabaikan hingga menjadi tak masuk akal, penggambaran "menjadi dewa/Tuhan" terlalu singkat dan terburu-buru, adengan-adegan kematian akibat death note digambarkan terlalu brutal penuh darah sampai terasa menjijikan. Feel-nya beda banget antar nonton Death Note 2006 dengan yang 2017, yang 2006 memaparkan dengan baik bagaimana Light/Kira yang berusaha membersihkan dunia dari kejahatan dengan membunuh para penjahat lalu berubah menjadi obsesi yang lebih gila untuk mencapai tujuannya. Sedangkan film yang 2017 terlalu malas memaparkannya, malah jadi seperti perkelahian Light Turner melawan L (yang sekenanya saja) dan Mia Sutton, partner-nya/sesama Kira.
Demi nonton film ini, sebelumnya aku nonton film pertama Death Note yang versi Jepang tahun 2006. Setelah 11 tahun, rasanya ya kok biasa aja malah kesellll sama Kira/Light Yagami (diperankan oleh Tatsuya Fujiwara) bisa sebegitu gila dan lebih iblis dari iblis ya. Dan karakter favoritku, L (diperankan oleh Kenichi Matsuyama) cuma muncul sedikit padahal itu yang dinanti hehehe~
Death Note (2017) ini versi Amerika yang ditayangkan Netflix, jangan berharap ceritanya sama persis/mirip dengan versi Jepang tahun 2006 karena film ini hanya mengambil sedikit konsep utama dan mengembangkan ceritanya sendiri, yang sayangnya jadi aneh, terlalu ribet, terasa seperti film remaja ala-ala Amerika yang didalamnya diselipkan death note. Menurutku ceritanya diolah terlalu rumit tapi maksa dan berlebihan, dengan adanya 2 orang Kira (Light Turner dan Mia Sutton) yang bahkan tidak bisa sejalan/bekerja sama dan L yang jadi terasa kurang penting. Karakter-karakternya terlalu dipaksakan, tidak memikat, terlebih karakter L terasa begitu aneh seperti sok misterius tapi terlalu banyak bicara dan beraksi sampe ilfeel ngeliatnya, beda banget dengan L versi tahun 2006. Karakter Ryuk (Malaikat pencabut nyawa) juga terasa aneh dan berbeda (dibandingkan yang di film 2006), kurang berperan dalam film ini.
Banyak hal yang dirubah maupun diabaikan hingga menjadi tak masuk akal, penggambaran "menjadi dewa/Tuhan" terlalu singkat dan terburu-buru, adengan-adegan kematian akibat death note digambarkan terlalu brutal penuh darah sampai terasa menjijikan. Feel-nya beda banget antar nonton Death Note 2006 dengan yang 2017, yang 2006 memaparkan dengan baik bagaimana Light/Kira yang berusaha membersihkan dunia dari kejahatan dengan membunuh para penjahat lalu berubah menjadi obsesi yang lebih gila untuk mencapai tujuannya. Sedangkan film yang 2017 terlalu malas memaparkannya, malah jadi seperti perkelahian Light Turner melawan L (yang sekenanya saja) dan Mia Sutton, partner-nya/sesama Kira.
Aku tidak merekomendasikan film ini, membosankan dan terlalu dipaksakan. Jujur menyesal nonton ini sampai berpikir ga usah nonton sampai habis hehehe~
Thank you so much for reading...
God Bless Us
Sumber/Source :
Wikipedia
IMBD
http://rottentomatoes.com/
Wikipedia
IMBD
http://rottentomatoes.com/
*Mohon maaf apabila ada salah penulisan
Komentar
Posting Komentar