[Book Review] The Marked Son

Hi hiiiii all...

Salah satu hobiku dari kecil adalah membaca buku, ga ada gerne khusus ataupun favorit gimana pokoknya yang ceritanya menarik atau cover-nya bagus (hahaha~ aneh ya, kebiasaan dari kecil ni, menurutku cover itu penting banget untuk menarik minat orang melihat dan membaca buku tersebut). Jadi wajar laaa kalau di blogku ada review soal buku-buku yang sudah selesai kubaca. Aku ga pernah kehabisan stok buku bacaan, sekarang aja masih banyak banget buku yang belum kubaca.
Review-nya ga bakal terlalu panjang kok, yang pasti apa adanya sesuai pendapatku setelah membaca tapi mungkin ada bocoran penting atau akhir cerita atau gimana *SPOILER ALERT*

Di post kali ini aku akan review buku The Marked Son karangan Shea Berkley.

Let's start it ;)

THE MARKED SON

Judul Buku : The Marked Son
Penulis : Shea Berkley
Penerbit : Mizan Fantasi / Penerbit Benteng
Penerjemah : Selviya Hana
Penyunting : Dhewiberta
Cetakan 1, Mei 2012
Jumlah Halaman : 536
Kategori : Fantasi

Hutan itu seperti hidup. Sejak semula, Dylan tahu ada yang tak beres dengannya. Sesuatu seperti memanggilnya dari kedalaman hutan. Menariknya untuk melebur bersama nyanyian pepohonan dan desau angin. Dan, mendadak gadis itu muncul. Seorang gadis bergaun putih dengan wajah dan sorot mata yang selalu menghantui dalam mimpi-mimpi misteriusnya.

Gadis itu menatapnya tajam. Mendadak Dylan merasakan ketakutan sekaligus harapan gadis itu akan pertolongannya. Apa yang diinginkannya? Dylan bergeming. Dia semakin tak kuasa menolak godaan untuk mengikuti gadis itu ke dunianya.

Dylan mulai merasa kehilangan kewarasannya. Atau, bisa jadi ini hanya babak baru petualangan dalam hidupnya. Namun, disinilah Dylan berada saat ini, di tempat yang dipenuhi makhluk yang hanya ditemuinya dalam cerita-cerita horor. Lebih parah lagi, darah manusia yang mengaliri tubuhnya menjadi penanda bagi kematiannya.

Sinopsis

Berkisah tentang Dylan Kennedy yang harus hidup berpindah-pindah bersama ibunya, hingga akhirnya ditinggal pergi ibunya di wilayah peternakan domba milik Kakek dan Nenek yang baru ditemui dan dikenalnya. Dylan yang mengalami mimpi-mimpi aneh dimana dia bertemu dengan seorang gadis bergaun putih yang meminta pertolongannya (bernama Kera) sejak kecil semakin sering bermimpi hal yang sama.

Dylan yang tidak mengetahui latar belakang garis keturunannya ternyata adalah seorang darah campuran (antara manusia biasa dengan kaum penyihir kuat yang disebut kaum pertama). Maka dimulailah petualangan mendebarkan Dylan di dunia asing penuh dengan hal-hal menakjubkan bernama negeri Teag bersama Kera dan teman-temannya para manusia biasa.

Review

Buku The Marked Son adalah buku pertama seri "Keepers of Life", buku selanjutnya berjudul The Fallen Prince dan The Rising King. Mizan tidak menerbitkan buku kedua dan buku ketiga, kurang tau alasannya.

Buku ini mengambil sudut pandang orang pertama dari kedua tokoh utama buku ini yaitu Dylan Kennedy dan Kera secara bergantian. Alur ceritanya jadi agak memusingkan karena berpindah-pindah antara Dylan dan Kera. Lalu ada juga alur cerita maju dan alur cerita mundur ke masa lampau yang semakin menimbulkan pertanyaan di sana sini.

Jujur aku gampang bosan sama semua hal termasuk membaca, apalagi kalau dari awal boring dan penceritaannya lambat atau terlalu detail bikin lama selesainya. Nah buku ini salah satunya, dari awal terasa kurang menarik. Memang si di awal cerita pasti ada pengenalan tokoh dan kondisi di sekelilingnya, tapi sayangnya aku kurang suka dengan pembawaan ceritanya, rasanya cuma mengikuti kehidupannya Dylan. Baru saat masuk ke bagian tengah cerita ketika keanehan-keanehan terjadi yang mempertemukan Dylan dan Kera dan mereka masuk ke dunia penyihir bernama negara Teag, alur cerita berjalan cepat dan menarik, di titik ini baru muncul rasa penasaran dan ga bisa berhenti baca hehehe~

Sekilas ceritanya mirip banget sama Harry Potter, ada kisah tentang keturunan berdarah campuran dan dunia sihir. Sayangnya buku ini kurang memaksimalkan seluruh isi cerita. Secara pribadi, aku kurang suka dengan karakter Dylan yang egois dan berpikiran sempit. FYI : penulis buku ini yaitu Shea Berkley adalah seorang penderita disleksia (kesulitan mengenali huruf), hemat juga bisa bikin novel. Salutttt

Overall, aku kurang merekomendasikan buku ini, menurutku walaupun ceritanya cukup menarik tapi penceritaannya agak membingungkan. Aku tidak akan melanjutkan membaca buku kedua dan ketiga karena tidak diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan aku kurang tertarik, tidak ada rasa penasaran gituuu... hehehe~

Thank you so much for reading, hope you enjoy and like it...^^

God Bless Us